TRIKOMONIASIS

Bookmark and Share
trikomoniasis

 Digolongkan PMS karena sebagian besar menular melalui hubungan seksual oleh karena itu infeksi dalam lingkup keluarga perlu mendapat pengobatan bersama. Penyakit ini juga bisa menginfeksi bayi yang lahir.

A. PENYEBAB
Tikomoniasis adalah infeksi alat genitalia wanita/pria yang disebabkan oleh Trichomonas Vaginalis. Penularan juga bisa melalui alat –alat toilet seperti toilet seat, handuk dll.

B. PATOFISIOLOGIS
1. Wanita
Vagina mengeluarkan keputihan bercampur nanah dan berbau khas, dinding vagina merah dan bengkak. Cairan yang keluar menimbulkan iritasi pada lipat paha sampai liang dubur. Infeksi dapat terjadi dalam bentuk uretritis, skonitis dan bartholinitis.
2. Pria
Terjadi pada infeksi saluran kemih, infeksi kelenjar prostat dan saluran spermatozoa. Infeksi menahun sulit ditegakan karena gejala ringan.


C. GEJALA
1. Masa inkubasi 4 hari
2. Sekret vagina berbusa, seropurulen dengan warna kekuningan dan kuning kehijauan serta berbau khas.
3. Rasa nyeri dan gatal
4. Dinding vagina meradang dengan infiltrasi, lekosit, kadang erosi dan neurosis.
5. Pada pria gejala tersembunyi (Carrier )

D. KOMPLIKASI
Kulit bibir kemaluan lecet, dapat menyebabkan bayi prematur, memudahkan penularan HIV.

E. TERAPHY
1. Pengobatan menggunakan Metronidazol per oral untuk suami dan istri
2. Pada wanita juga diberikan obat pervaginam
3. Pada kehamilan diberikan pada usia trimester II/III dengan dosis tunggal sebanyak 2 gram.

Referensi :
Bidan Menyongsong Masa Depan, PP IBI. Jakarta.
Behrman. Kliegman. Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak (Nelson Textbook of Pediatrics). EGC. Jakarta.

Depkes. (2007). Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dan Pengembangan Desa Siaga. Depkes. Jakarta.

Depkes RI. (2007) Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pusat Promosi Kesehatan.

Depkes RI, (2006) Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit, Direktorat Bina Kesehatan Anak, Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

Depkes RI. (2006). Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Direktorat Bina Kesehatan Anak, Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

Depkes RI. (2006). Manajemen BBLR untuk Bidan. Depkes. Jakarta.

Depkes RI. (2003). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.

Depkes RI. (2002). Pelatihan Konseling Pasca Keguguran. Depkes. Jakarta.

Depkes RI. (2002). Standar Profesi Kebidanan. Jakarta.

Depkes RI. (2002). Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta.

Depkes RI. (2002). Kompetensi Bidan Indonesia. Jakarta

Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta.

Depkes RI. (1999). Buku Pedoman Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas, Departemen kesehatan, Departemen Dalam Negeri, Tim Penggerak PKK dan WHO. Jakarta.

Effendy Nasrul. (1998). Dasar – Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. EGC. Jakarta.

International Confederation Of Midwives (ICM) yang dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan Federation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO).

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang Registrasi Dan Praktik Bidan;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Tehnis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

keputusan Menteri Kesehatan Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan.

Konggres Obtetri dan Gynecologi Indonesia XII. (2003). Forum Dokter Bidan. Yogyakarta.
Markum. A.H. dkk. (1991). Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta.
UU no 23 tahun 1992 tentang kesehatan

Pelayanan Obtetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Asuhan Neonatal Essensial. 2008.

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
Soetjiningsih. (1998). Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta.
Syahlan, J.H. (1996). Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan.

Widyastuti, Endang. (2007). Modul Konseptual Frame work PWS-KIA Pemantauan dan Penelusuran Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Neonatal. Unicef.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar